Oleh : Darminto M. Sudarmo
Latar belakangnya begini; dulu sekali, kira-kira 14 tahun yang lalu. Harian Kompas edisi pertengahan hingga ujung bulan Maret 1994 menurunkan topik “Humor Televisi” secara maraton dan mengundang respons sejumlah “pakar humor” untuk terlibat dalam dialog yang khas itu. Nama-nama seperti Edi Sedyawati (waktu itu Dirjen Kebudayaan), Djathi Koesoemo (pelawak Kwartet S yang waktu itu jadi anggota DPR), Jaya Suprana, dan Asrul Sani (ketika belum almarhum), menambah semaraknya dialog yang “dipandu” oleh H. Sujiwo Tejo (waktu...